![]() |
Dalam zona Wallacea, Sulawesi merupakan yang
terkaya, paling banyak memiliki fauna endemik dan dunia burung yang sangat
berbeda dengan tempat lain. Salah satu burung endemik Sulawesi adalah elang sulawesi, namun maraknya perburuan membuat populasi elang sulawesi terus
menyusut.
Elang sulawesi (Sulawesi Hawk Eagle)
terdistribusi di hutan hujan Sulawesi dan pulau-pulau satelitnya antara lain
Muna,Buton, Kepulauan Sula dan kepulauan banggai. Makanan utamanya adalah
Burung, kadal, ular dan mamalia kecil seperti tikus.
Berukuran sedang sekitar 64 cm dari
kepala sampai ekor, elang dewasa berwarna coklat karat, terdapat garis yang
jelas di kepala dan dada, sayap berwarna coklat gelap dan putih bergaris hitam
di bagian bawah sayap, elang muda mempunyai kepala berwarna putih, termasuk
dalam famili accipitidae.
![]() |
Diperkirakan populasinya 5000-10.000 individu (Ferguson-Lees et al. 2001) dan masuk kategori terancam punah menurut IUCN dan dalam CITES dikategorikan dalam appendix II.
Data populasi terkini masih belum diupdate lagi dan kemungkinan besar sudah sangat turun populasinya karena banyaknya degradasi habitat yang terjadi di Sulawesi.
Berdasarkan laman resmi BKSDA Suksel, elang sulawesi merupakan burung pemangsa (raptor) yang keberadaannya saat ini sudah
mendekati terancam punah. Jenis raptor ini dimasukkan ke dalam lampiran
jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia No. 7 Tahun 1999 dan termasuk Appendix II CITES. Startus
perlindungan lainnya adalah SK. Menteri Pertanian No. 421/ Kpts/Um/8/70, SK.
Menteri Pertanian No. 301/ Kpts/Um/8/91, UU RI No. 5 Tahun 1990 dan KEPRES No.
43 Tahun 1978.
ANCAMAN
Gangguan yang paling mengancam jenis-jenis
burung-burung pemangsa adalah hilangnya atau rusaknya habitat, perburuan dan
perdagangan. Penggunaan insektisida dan pestisida yang biasanya bersifat lokal
juga diduga menjadi salah satu ancaman bagi kelestarian jenis burung, namun
dampaknya sering berpengaruh secara signifikan.
Buttu Ma’dika dan Fachry Nur Mallo dalam
pengamatannya yang dilakukan di beberapa kawasan, melaporkan bahwa
ancaman/potensi ancaman bagi kelestarian berbagai jenis raptor yang ada di
Sulawesi, antara lain pengrusakan habitat/hutan tropis.
![]() |
Kondisi tersebut semakin diperparah oleh
maraknya aktivitas perburuan satwa. Pada kenyataannya pemburu tidak secara khusus
berburu elang, namun biasanya burung apa saja yang ditemukan menjadi sasaran perburuan.
Pelestarian elang dan habitanya
menjadi penting dilakukan, karena elang dapat menunjukkan sehatnya suatu habitat
dan ekosistem hutan serta mengindikasikan adanya nilai penting keanekaragaman
hayati di dalamnya dan menduduki nilai penting dalam rantai makanan yaitu
sebagai predator teratas. (BKSDA Sulsel- Yos Hasrul-Marwan Azis)