![]() |
Sekelompok
Penguin Emperor terlihat di Dumont d'Urville, Antartika (10/4). Sensus
binatang di habitat Antartika menunjukkan meningkatnya jumlah penguin
jenis Emperor ini. |
Survei dengan menggunakan teknologi pemetaan
satelit baru-baru ini menunjukkan jumlah populasi penguin emperor di
Antartika meningkat dua kali lipat daripada prakiraan sebelumnya.
Para ilmuwan dari Amerika Serikat, Australia dan Inggris mengatakan
gambar resolusi tinggi dari satelit membantu mereka menghitung 595 ribu
ekor penguin emperor di Antartika. Prakiraan sebelumnya menetapkan
jumlah penguin tersebut di benua Kutub Selatan itu berkisar antara 270
ribu hingga 350 ribu ekor.
Para ilmuwan mengatakan penggunaan gambar resolusi tinggi memungkinkan
mereka untuk dengan efisien dan benar menaksir seluruh populasi penguin
tanpa ada dampaknya terhadap lingkungan Antartika. Menurut mereka,
kawanan penguin sangat sulit dipelajari karena habitat mereka sering
terletak di daerah yang tidak dapat dimasuki manusia dimana suhu dapat
anjlok ke minus 50 derajad Celsius.
Para peneliti mengatakan hasil sensus satelit itu adalah patokan penting
untuk memantau dampak perubahan iklim terhadap populasi penguin
emperor. Penulis pemimpin laporan itu, Peter Fretwell dari British
Antartic Survey, juga mengemukakan ini adalah sensus menyeluruh satu
jenis binatang, yang dilakukan dari angkasa.
Para ilmuwan mengatakan temuan sekarang ini menunjukkan kawanan penguin
emperor di Antartica rawan terhadap pengaruh perubahan iklim. Tetapi,
karena teknologi satelit membuat census seluruh benua secara teratur
mudah, biayanya tidak tinggi, dan ramah lingkungan, para peneliti
mengatakan mereka sekarang dapat dengan lebih baik melacak dampak
pemanasan global terhadap jenis burung yang menjadi lambang benua ini.(VOA).