![]() |
Inilah aksi para aktivis lingkungan Greenpeace di salah satu pipa pembuangan Majalaya, Bandung, Jawa Barat (5/12). Foto : Greenpeace. |
BANDUNG, BL-Aktivis Greenpeace kembali melakukan sebuah aksi damai
yaitu menandai pipa pembuangan sejumlah pabrik di Majalaya, Bandung,
Jawa Barat.
Dalam aksinya, para aktivis lingkungan membentangkan banner pesan yang berbunyi “Saya pilih
Citarum Bebas Racun”. Aksi ini adalah satu dorongan bagi pemerintah agar
segera mengambil langkah untuk menghentikan industry meracuni aliran
sungai vital ini.
Aksi
ini juga bertujuan untuk meminta masyarakat Jawa Barat agar memilih
calon pemimpin yang berkomitmen terhadap permasalahan Citarum dan
membebaskan Citarum dari bahan kimia berbahaya.
“Greenpeace
meyakini bahwa visi akan Citarum bersih adalah hal yang dapat
diwujudkan. Kami akan bekerjasama dengan para pengambil kebijakan untuk
mengembalikan fungsi Citarum.
Hasil polling survey yang dilakukan Greenpeace menyatakan bahwa
masyarakat mengetahui bahwa industri telah mencemari sungai mereka, dan
memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan, lingkungan serta
mata pencaharian mereka.
"Dengan aksi ini kami berharap dapat memberi
inspirasi bagi semua orang serta menyatukan upaya bersama untuk solusi
penyelamatan Citarum,” kata Ahmad Ashov Birry, Jurukampanye Air Bebas
Racun Greenpeace melalui rilis yang diterima Beritalingkungan.com (5/12).
Citarum
menyediakan sumber air bersih bagi sebagian besar masyarakat Jawa
Barat, bahkan 80%nya adalah sumber air minum bagi penduduk Jakarta.
Namun, sungai tersebut dilansir sebagai sungai terkotor di dunia, bahkan
menduduki peringkat nomor satu di tahun 2007.
Pencemaran industri yang
meningkat selama 20 tahun terakhir telah memperburuk kondisi sungai
menjadi lebih parah. Citarum mendukung 20 persen industri Indonesia, di
badan sungai serta anak sungai ribuan pabrik membuang limbah beracun.
Tanggal 4 Desember 2012 kemarin, Greenpeace telah meluncurkan sebuah film dokumenter
yang mengisahkan tentang potret kehidupan masyarakat tepian sungai yang
mata pencahariannya bergantung pada sungai Citarum.
Sebelumnya, pada 28
November 2012, Greenpeace dan Walhi Jawa Barat meluncurkan laporan
berjudul Bahan Beracun Lepas Kendali. Berbagai bahan kimia berbahaya
ditemukan di dalam sungai tersebut – dimana komunitas lokal bergantung
kepada sungai- sungai telah digunakan sebagai pembuangan
akhir bahan kimia berbahaya. Bahan kimia berbahaya ini beresiko bagi
kesehatan seperti sistem reproduksi dan berpotensi menyebabkan kanker. (Marwan Azis).