![]() |
Ilustrasi akibat pemutusan jaringan listik. Foto : Andri Yadi. |
TELUK BINTUNI, BL-PLN Rayon Teluk Bintuni akhirnya memutuskan
jaringan listrik lantaran tunggakan pelanggan di daerah itu telah
mencapai Rp 2 Miliar lebih. Sayangnya, pemutusan itu tidak didahului
sosialisasi.
Kepala PLN
Rayon Bintuni, Simon, yang ditemui di ruang kerjanya, Rabu (12/12)
mengatakan, pemutusan jaringan hanya dikhususkan untuk pelanggan PLN
saja, lainnya tidak. “Kami turun langsung ke rumah-rumah dan lakukan
pemutusan. Jika sudah melunasi, langsung dipasang kembali,” tegas Simon.
Terkait
pemutusan tanpa melakukan sosialisasi, dia mengakui hal itu namun
menurutnya, sejak jauh hari pihaknya sudah mengingatkan masyarakat untuk
membayar tunggakan, karena jika tidak konsekuensinya akan
diputus. ”Saya akui belum melakukan sosialisasi, tetapi sebagai
pelanggan yang baik mestinya menyadari akan pentingnya listrik untuk
kehidupan sehari – hari,” kata Simon.
Dari nilai
tunggakan Rp 2 Miliar lebih, sebagian besar pelanggan kini sudah
melunasinya. “Kalau tidak salah tersisa Rp 1 Miliar lebih yang belum
membayar. Lainnya sudah melunasi,” jelas Simon meminta pengertian
pelanggan PLN Bintuni untuk mendukung kegiatan pemutusan listrik bagi
yang menunggak.
Terkait
pemutusan listrik tanpa adanya sosialisasi, Ketua LMA 7 suku Teluk
Bintuni, Yohakim Menci berpendapat, PLN semestinya memberikan
sosialisasi agar tidak ada salah persepsi di lapangan. “Siapa yang
bertanggungjawab kalau masyarakat menolak atau terjadi kesalahpahaman di
lapangan. Apalagi soal listrik ini sudah terjadi sejak lama,” ujarnya.
Selain itu, persoalan listrik di Bintuni khususnya penanganan jaringan
belum diketahui pelanggan listrik secara transparan. “Apakah kewenangan
pemerintah daerah ataukah kewenangan PLN. Masyarakat juga perlu
mengetahui kejelasan penanganan jaringan listrik di Bintuni sehingga
masyarakat tidak dijadikan sebagai objek semata,” kritik Menci.
Ia juga
menanyakan mengapa terjadi kelangkaan BBM sehingga menyebabkan listrik
di Bintuni tidak menyala normal. “Katanya ada sejumlah oknum yang
sengaja menjual BBM kepada pihak lain, padahal BBM itu diperuntukan
untuk menyuplai jaringan listrik di Teluk Bintuni. Jika memang ada oknum
nakal seperti itu, seharusnya diberi sanksi sesuai aturan hukum yang
berlaku,” tandasnya. | Jhon Rahangmetan | Cahayapapua.com.