![]() |
Ilustrasi bencana longsor di Padang Alai Kabupaten Padang Pariaman saat gempa mengoyang Padang 2009 lalu, Foto : Beritalingkungan/Marwan Azis. |
JAKARTA, BL- Masyarakat harus selalu siap dan siaga karena Indonesia merupakan negara rawan bencana, berdasarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada 500
kabupaten/kota di Indonesia yang rawan bencana.
Yang paling dominan untuk tahun 2013
adalah banjir, tanah longsor dan angin puting beliung, termasuk di dalamnya
adalah kebakaran hutan.
Direktur Pengurangan Resiko Bencana BNPB, Lilik
Kurniawan mengatakan, ada 500 kabupaten/kota di Indonesia yang rawan bencana.
Oleh karena itu, upaya preventif melalui pengurangan resiko bencana harus
menjadi perhatian bencana.
Jika dahulu pasif seolah menunggu bencana, namun setelah
kejadian tsunami di Aceh tahun 2002 dan gempa bumi di Yogyakarta, upaya
preventif didahulukan, terlebih sudah ada Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007. “Upaya preventif dalam mengurangi resiko bencana dan ini
penting bagi kita,” Lilik Kurniawan, dalam perbincangan dengan Pro 3 RRI,
Selasa (3/9).
BNPB telah melakukan pemetaan wilayah rawan bencana.
Untuk gempa bumi, terdapat 386 kabupaten/kota dengan jumlah penduduk 157 juta
jiwa yang tinggal di daerah rawan tinggi dan sangat tinggi dari bahaya gempa
bumi di Indonesia. Sumber gempa yaitu daerah subduksi dan sesar di daratan.
Untuk tsunami, terdapat 233 kabupaten/kota dengan
penduduk 5 juta jiwa yang berada pada daerah rawan tsunami di Indonesia. Dalam
kurun waktu 1629-2012 terjadi 172 bencana tsunami di Indonesia. Kemudian,
sebanyak 75 kabupaten/kota berada di wilayah potensi erupsi gunung api dengan
3,8 juta jiwa penduduk tinggal di sekitarnya.
“Ada 12 ancaman bencana, mulai dari gempa sampai endemik
penyakit. Penyakit bisa menjadi bencana utama dan sekunder. Misal kalau
penanganan gempa lama, maka akan timbul penyakit,” jelasnya.
Lilik mengklaim untuk responsif dari Badan Penanggulangan
Bencana Daerah sudah baik dan pelatihan sumber daya manusia akan terus
ditingkatkan. BNPB juga mendorong kerjasama dengan pemerintah daerah.
BNPB juga memiliki program “Sekolah Aman dari Bencana”. Sekolah
tersebut sudah ada di tiap-tiap provinsi, kendati jumlahnya belum banyak. “Bagaimana mengajarkan agar siswa dan guru takala ada
bencana agar siaga dan tau apa yang dilakukan saat ada bencana,” jelasnya.
(Sgd/HF)