![]() |
Foto : Agus Bebeng/Antara. |
CIANJUR- BL- Peledakan di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang di Desa
Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, oleh tim
peneliti menuai protes dari masyarakat dan pegiat lingkungan hidup.
Apalagi, peledakan itu dilakukan tanpa melalui
sosialisasi kepada masyarakat. Ketua Forum Peduli Gunung Padang Zenal Arifin
bahkan mendesak penelitian segera dihentikan jika dibarengi dengan peledakan.
Menurutnya, di kawasan situs kini terdapat
sedikitnya 12 lubang yang diduga merupakan tempat peledakan. "Kami minta
penelitian itu dihentikan. Baru terjadi satu kali peledakan di Kampung Gunung
Padang RT 01/08 yang merupakan kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang
itu," kata Zenal seperti dilansir Metrotv (10/9).
Menurutnya, peledakan itu tanpa melalui proses
sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga masyarakat tidak mengetahui manfaat dan
tujuan peledakan itu.
"Saat ini masyarakat tidak simpatik dengan
penelitian Situs Gunung Padang. Bahkan masyarakat menolak dilakukannya
penelitian. Apa manfaat dan tujuannya peledakan itu?," ujarnya.
Sementara itu, Juru Pelihara Situs Gunung Padang,
Nanang, tidak membantah terjadi peledakan di kawasan situs oleh tim peneliti.
Namun ia membantah peledakan dilakukan menggunakan dinamit.
"Peledakannya hanya menggunakan petasan. Saya
tidak mengetahui tujuan peledakan itu. Sudah ada peledakan, tapi karena ada
protes dari masyarakat, maka peledakan dihentikan sementara," katanya saat
dihubungi melalui telepon selulernya.
Nanang menyebutkan, izin peledakan itu dilakukan di
tataran rukun tetangga (RT), belum tersosialisasikan ke masyarakat. (Budi
Kansil/Mtv)