![]() |
BOGOR,
BL- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melaunching Kampung Bambu Terpadu
dan Penanaman Bambu di Bogor.
Launching
Kampung Bambu Terpadu dan Penanaman Bambu ini dihadiri oleh Deputi Bidang
Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ir. Ilyas Asaad, MP, mantan
Menteri Lingkungan Hidup, Sarwono Kusumaatmaja, Anggota DPR RI, Fadli Zon dan pendiri WALHI Erna Witoelar.
Menurut pihak Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), kegiatan
ini merupakan manifestasi terhadap upaya konservasi dan pemanfaatan bambu
secara berkelanjutan. Selain itu, sebagai tindak lanjut dari deklarasi
persaudaraan bambu Indonesia yang berkomitmen menyatukan persepsi untuk keberlanjutan
bambu di Indonesia.
Indonesia sebagai negara Mega Biodiversity di dunia
dikaruniai kehati serta tingkat keunikan ekologi, dan organisme dalam struktur
geografi yang sangat tinggi yang dapat dijadikan salah satu modal dasar
pembangunan. Keragaman budaya (cultural
diversity) di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri
keberadaannya. Selain kebudayaan kelompok suku bangsa, masyarakat Indonesia
terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan. Julukan sebagai
negara Mega Biodiversity atau Cultural
Diversity bagi Indonesia dengan berlimpah kekayaan sumber daya alam, tanah
yang subur, keanekaragaman kebudayaan yang tersebar di seluruh tanah air,
agaknya tidak membuat masyarakat hidup dalam keadaan sejahtera.
Terjadinya bencana alam merupakan keprihatinan
bersama terutama para penggiat bambu untuk berfikir kreatif mencari terobosan
dan solusi terbaik guna menyelamatkan bumi dari berbagai ancaman kerusakan
ekologi. Terkait hal tersebut, pada tanggal 26 November 2012 di Bandung telah dideklarasikan
sebuah pemikiran dan inisiatif kolektif dari para penggiat bambu terhadap upaya
melestarikan, melindungi dan mengembangkan tanaman bambu di Indonesia.
Indonesia sebagai salah satu pusat kehati dunia memiliki keragaman jenis bambu,
dari sekitar 1500 jenis bambu yang sudah dikenal di dunia, 161 diantaranya
merupakan jenis asli Indonesia termasuk jenis-jenis bambu yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi. Kekayaan bambu harus dicatat sebagai aset yang mempunyai
peranan tinggi bagi pembangunan dan kehidupan manusia, baik ditinjau dari segi
ekonomi, kebudayaan maupun ekologi. Hal ini mengharuskan kita untuk dapat
melindungi species dan genetik bambu Indonesia, termasuk hasil pemanfaatan dari
bambu khas Indonesia.
Dilihat dari sisi ekonomi dan pengembangan usaha,
bahwa permintaan bambu dunia dari waktu ke waktu terus meningkat. Negara-negara
di kawasan Eropa membutuhkan 700 Ton panel bambu per bulan atau 8,4 juta ton
per tahun, sementara di AS membutuhkan 20 juta ton per tahun. Industri ini
sampai sekarang masih dikuasai oleh negara China, Taiwan, dan India, serta
sampai saat ini Indonesia belum mampu mengambil bagian dalam industri bambu
dunia yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi. Putaran usaha dalam industri
bambu di seluruh dunia diperkirakan mencapai 7 milyard dollar AS. Tahun 2015
nilai perdagangan usaha bambu diperkirakan menembus angka 15 Milyard. Hal ini
menunjukkan bahwa bambu mempunyai nilai yang luar biasa dan memberi peluang
usaha sangat signifikan bagi investasi.
Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M. Sc dalam
Sambutannya mengatakan, hadirnya Kampung Bambu
Terpadu ini merupakan langkah terpadu berbagai pihak baik pemerintah, dunia
usaha, dunia pendidikan dan masyarakat untuk terus menerus melalukan konservasi
dan inovasi kreatif bambu demi kesejahteraan masyarakat.
Ia juga memberi apresiasi kepada seluruh penggiat bambu di Indonesia yang
berdedikasi tinggi dalam upaya pelestarian bambu di Indonesia, serta semoga
kegiatan ini dapat memberi semangat dan dorongan dalam upaya memperkuat
jejaring antara masyarakat, pendidik,
institusi dan organisasi lokal dan seluruh komponen masyarakat untuk senantiasa
bekerjasama melestarikan fungsi-fungsi lingkungan demi kehidupan masa depan dan
kemanusiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar