![]() |
Beberapa orang duduk di atas punggung gajah yang didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas. Foto : Antara Foto/Tommy Saputra. |
JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Lembaga
Swadaya Masyarakat Scorpion Wlidlife Trade Monitoring Group meminta
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya untuk mengeluarkan
larangan pertunjukkan atraksi gajah tunggang di Indonesia. Permintaan
tersebut dilakukan melalui surat elektronik hari ini, Kamis 12 Januari
2017.
Menurut
investigator senior Scorpion Marison Guciano, atraksi gajah tunggang
telah dilarang di kebun binatang di Eropa setidaknya selama 20 tahun
terakhir.
"Sekarang saatnyalah kebun binatang kita memperlakukan gajah
dan hewan lainnya dengan lebih peduli dan kasih sayang. Kita tentu masih
ingat dengan kematian tragis Yani, gajah Sumatera di kebun binatang
Bandung beberapa waktu lalu," kata Marison melalui keterangan tertulisnya yang diterima Beritalingkungan.com.
Disebutkannya,
saat ini masih banyak kebun binatang yang menampilkan atraksi gajah
tunggang, seperti Taman Safari Indonesia, Kebun Binatang Gembira Loka
Yogyakarta, Kebun Binatang Surabaya, Kebun Binatang Taman Rimbo Jambi
dan lain lain.
Marison beralasan, dibalik atraksi gajah tunggang terdapat kekejaman terhadap satwa liar tersebut. Untuk
membuat binatang liar seperti gajah agar selalu tunduk dan dapat
dikendalikan oleh manusia, menurutnya, seringkali gajah kekurangan
makanan dan tidur. Gajah juga dipaksa tunduk pada pemukulan yang biasa
menggunakan billhook, serta mendapat pengekangan fisik seperti dirantai
dan dibelenggu. Baru baru ini, menurutnya, publik juga dikejutkan oleh
perantaian kedua kaki gajah (kaki depan dan belakang) di Kebun Binatang
Surabaya tanpa akses makanan dan air.
"Gajah
tidak dirancang untuk membawa orang-orang di punggung mereka yang
sering dapat menyebabkan cedera tulang belakang permanen. Selain menjadi
beban di punggung mereka, kursi yang melekat di punggung gajah juga
dapat membuat gesekan yang menyebabkan kulit gajah melepuh dan
terinfeksi, jelasnya.
Dikatakan
Marison, gajah sama juga seperti manusia yang hidup bersosialisasi dan
berkelompok, memiliki keluarga dan teman-teman, merasa sakit, sedih,
bahagia dan lain lain. Ini merupakan alasan-alasan bahwa perawatan
mereka sangat penting.
"Gajah
membutuhkan kebebasan untuk berperilaku secara alami, yang mereka tidak
bisa dapatkan jika mereka dipaksa untuk mengangkut orang-orang
berkeliling sepanjang hari dengan beban berat. Dimana hal tersebut dapat
menganggu kesehatan fisik dan mental mereka," katanya. (BL)
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar