Direktur
Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan menegaskan bahwa
Kesiapsiagaan dan kewaspadaan tetap menjadi hal penting bagi Manggala Agni
sebagai ujung tombak pengendalian karhutla di lapangan. Penurunan intensitas
karhutla pada permulaan bulan November menjadi kesempatan Manggala Agni untuk
melakukan aksi selain pemadaman, seperti patroli rutin, serta sosialisasi
kepada masyarakat dan penguatan kapasitasnya.
“Pencegahan
tetap menjadi prioritas dalam pengendalian karhutla. Patroli rutin oleh
Manggala Agni tetap digiatkan. Selain untuk memantau wilayah kerjanya dari
potensi karhutla, patroli ini juga dapat menjadi pintu masuk untuk melakukan
sosialisasi kepada masyarakat", ujar Raffles.
Sebagaimana
diketahui bahwa tiga provinsi rawan karhutla sudah mengakhiri masa siaga
darurat bencana asap dampak karhutla, yaitu Sumatera Selatan, Jambi, dan
Kalimantan Selatan. Sementara provinsi lainnya seperti Provinsi Kalimantan
Tengah akan berakhir pada 10 November 2018. Riau berakhir pada 30 November
2018, sedangkan masa status siaga darurat Kalimantan Barat masih akan berjalan
hingga 31 Desember mendatang.
Sementara
itu menurut prediksi BMKG kecenderungan elnino lemah masih akan terjadi hingga
bulan Desember, namun akan kembali meningkat pada pada bulan Januari hingga
Maret 2019. Kondisi ini tentu harus diantisipasi dengan berbagai
langkah-langkah preventif di lapangan, sehingga kondisi cuaca pada bulan-bulan
mendatang tidak berdampak pada meningkatnya intensitas karhutla di Indonesia.
Berdasarkan
pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Hari Rabu, pukul
06.00 WIB (07/11/2018), berdasarkan satelit NOAA dan satelit TERRA AQUA
terpantau tidak ada Hotspot di seluruh wilayah Indonesia.(Wan)
-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar