![]() |
Areal restorasi hutan Papandayan. Foto : Beritalingkungan.com/Marwan Azis. |
Sejak tahun Mei 2016, CI Indonesia
menjalankan beberapa program pengawetan flora dan fauna, pemulihan ekosistem
dan pemberdayaan masyarakat di Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
Guntur Papandayan, Jawa Barat.
Kegiatan yang dilakukan meliputi monitoring
spesies terancam punah (endangered species), restorasi hutan, pendidikan dan konservasi
bagi siswa dan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat di KPHK Guntur
Papandayan dan sekitarnya.
Program ini mendapatkan bantuan dana hibah
dari Chevron Corporation (headquarters) di Amerika Serikat, sedangkan koordinasi
untuk program ini dilaksanakan oleh CI Indonesia bersama dengan PT Chevron Pacific Indonesia
(CPI) sebagai anak perusahaan Chevron.
Saat dimulainya Saat dimulainya program
ini, CPI masih berstatus sebagai kontraktor Kontrak Kerjasama (KKS) Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP)
Darajat, Garut dengan kapasitas 270 MW.
Pada akhir 2016, PLTP ini diakuisisi oleh
Star Energy, perusahaan lokal Indonesia, namun CI Indonesia tetap berkoordinasi dengan CPI sampai
pengakhiran program ini. Selain dengan BBKSDA Jawa Barat dalam teknis pelaksanaan
CI melibatkan mitro lokal yaitu Yapeka, Yayasan Owa Jawa, FK3I dan masyarakat
penerima manfaatnya.
Setelah tiga tahun berjalan, keseluruhan
program kemitraan tersebut akan berakhir di Juni 2019. Anton Ario Senior
Manager Terrestrial Program Conservation International Indonesia berharap Star
Energy bisa melanjutkan program yang sudah dirintis CII bersama mitra internasional dan lokalnya sejak 2016.
"Saya berharap progam ini tetap berlanjut, akan tetapi
semua tergantung komitmen Star Energy,"tuturnya.
Merespon hal tersebut, Coordinator Social
Performance Star Energy Dali Sadli Mulia mengatakan, pihaknya tetap akan melanjutkan program yang
sudah dijalankan CI Indonesia bersama mitra lainnya.
"Progam tersebut akan tetap dilanjutkan
oleh Star Energy. Star Energy tetap
berkomitmen, karena salah satu program CSR Star Energy adalah Lingkungan,
selain ekonomi dan pendidikan," kata Dali ketika berbincang dengan
Beritalingkungan.com di Garut (22/4/2019).
Dijelaskan,saat ini pihaknya tengah
mendiskusikan apa yang mau disupport dan diprioritaskan. Program CSR sudah oke
karena sudah disepakati di internal (Star Energy).
Bagi Star Energy, program tersebut sudah
menjadi komitmen perusahaan. "Kami peduli lingkungan karena panas bumi
ramah lingkungan, sehingga komitmen SE (Star Energy) tetap berlanjut dengan
program yang sudah ada,"tandasnya. (Marwan Azis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar