JAKARTA, BERITALINGKUNGAN.COM- Manajer Kampanye Iklim Eksekutif Nasional WALHI (Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia), Yuyun Harmono mempertanyakan komitmen negara-negara
maju yang tergabung dalam G-20 atau Kelompok 20 ekonomi utama untuk
meninggalkan energi kotor.
Hal ini disampaikan Koalisi Untuk Keadilan
Energi menyusul rencana pembahasan soal transisi energi dan lingkungan
di Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Jepang pada 28-29 Juni 2019.
Yuyun menilai negara-negara maju hanya berkomitmen akan mengakhiri
penggunaan energi batu bara di negara mereka saja. Namun, pemerintah dan
perbankan mereka masih membiayai proyek-proyek yang menggunakan batu
bara di negara-negara berkembang. Tiga negara maju di Asia yang menjadi
penyandang dana proyek energi kotor yaitu Jepang, Korea Selatan dan
China.
“Pada praktiknya negara-negara G20 terutama yang berasal dari negara
maju, baik pemerintah maupun bank-banknya masih membiayai energi kotor
di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Kalau di Asia Tenggara
misalnya Vietnam yang sedang getol mengembangkan PLTU. Ini dihentikan
dong,” jelas Yuyun di kantor Walhi, Jakarta, Senin (24/6).
Yuyun menambahkan negara-negara G20 merupakan penyumbang 75 persen
emisi karbon secara global. Karena itu, penting bagi negara dan
korporasi di negara G20 untuk secara bersama-sama mengurangi penggunaan
energi batubara yang menyebabkan emisi global.
Sementara itu, Direktur Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air, Muhammad
Reza mengatakan, koalisinya bekerjasama dengan para pecinta lingkungan
di Asia untuk menyampaikan tuntutan ini ke G20.
Salah satunya yaitu
dengan menggelar aksi di Indonesia, Filipina dan Jepang pada Jumat
(21/6/19) lalu. Ia berharap dengan aksi-aksi tersebut, komitmen
negara-negara G20 dapat diwujudkan menjadi langkah konkrit dalam
peralihan energi kotor menjadi energi bersih.
“Tuntutannya saya kira sama agar negara berhenti mensubsidi proyek
energi kotor dan bagaimana korporat kotor itu juga berhenti
berinvestasi. Itu kalau kita lihat trennya sudah membaik, tapi masih
kurang,” jelas Reza.
Reza juga mengingatkan pemerintah Indonesia agar tidak berinvestasi
di energi dengan bahan bakar batu bara. Sebab, kata dia, pasar energi di
global kini sudah mulai beralih sedikit demi sedikit ke energi yang
baru.
Koalisi juga mengingatkan agar pemerintah membentuk tim transisi
untuk peralihan dari penggunaan energi kotor menjadi energi bersih. Tim
transisi juga dapat dimandatkan membentuk peta jalan menuju energi
bersih di Indonesia. (sm/em/voa/bl)
Post Top Ad


Home
Aktivis Lingkungan
Berita Lingkungan
Energi
Environmental News
News
Terkini
WALHI
NGO Lingkungan Pertanyakan Komitmen Negara-negara G20 Soal Pengembangan Energi Bersih
NGO Lingkungan Pertanyakan Komitmen Negara-negara G20 Soal Pengembangan Energi Bersih
Editor
12:05
Aktivis Lingkungan,
Berita Lingkungan,
Energi,
Environmental News,
News,
Terkini,
WALHI,
Share This
Tags
# Aktivis Lingkungan
# Berita Lingkungan
# Energi
# Environmental News
# News
# Terkini
# WALHI
Share This

About Editor
WALHI
Label:
Aktivis Lingkungan,
Berita Lingkungan,
Energi,
Environmental News,
News,
Terkini,
WALHI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar